Minggu, 03 Juni 2012

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masalah Pola pembangunan bangsa Indonesia saat ini memerlukan penanganan yang serius terutama bidang politik, ekonomi, kesejahteraan dan pendidikan. Di tengah memburuknya situasi politik yang semakin tidak menentu, ekonomi pun ikut terpuruk sehingga mengakibatkan kesejahteraan masyarakat menurun. Bahkan bidang pendidikan lebih parah lagi. Kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia secara umum jauh dari yang diharapkan.
Pembangunan yang seharusnya dilakukan pembangunan yang terpusat pada manusia dan masyarakat Indonesia dengan sasaran utama pada peningkatan SDM sehingga mampu berperan serta secara aktif dalam pembangunan, mandiri dan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan serta permasalahan yang muncul dari dalam dan luar negeri.
Tempat yang terbaik untuk membangun bangsa sendiri adalah masyarakat bukan menggantungkan diri kepada pemerintah. Tugas pemerintah adalah bagaimana membina masyarakat berperan aktif dalam pembangunan. Bentuk pembinaan tersebut dapat ditempuh dengan jalur pendidikan karena walau bagaimanapun pendidikan tetap merupakan modal dasar keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan. Namun, di tengah memburuknya kualitas sumber daya manusia di Indonesia, timbul pula beberapa faktor yang menghambat dalam proses pendidikan yaitu kemiskinan dan pengangguran.
Pengangguran nampaknya menjadi ancaman yang serius bagi pola pembangunan Indonesia. Pengangguran ini dapat mengakibatkan terputusnya pendidikan dan kemiskinan yang semakin meningkat. Dengan semakin merebaknya budaya penganggur maka secara langsung akan dirasakan akibatnya dapa masalah sosial di masyarakat. Pengangguran adalah masalah sosial yang mendasar. Apalagi krisis ekonomi yang berkepanjangan ini telah membuat pengangguran semakin merebak.
Berdasarkan masalah di atas penulis mencoba untuk mengkajinya dengan judul Makalah: “Kependudukan dan Ketenagakerjaan “

B.     Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Ø  Apa yang melatar belakangi timbulnya pengangguran
Ø  Bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat pengangguran
Ø  Bagaimana hambatan dan solusi untuk menanggulangi masalah pengangguran
Ø  Bagaimana laju pertumbuhan penduduk
Ø  Bagaimana karateristik kependudukan
Ø  Bagaimana pandangan umum tentang ketenagakerjaan
Ø  Bagaimanakah pekerjaan dan tingkat upah yang berlaku
C.    Tujuan Penulisan Makalah
Ø  Untuk mengetahui jumlah, kepadatan, dan laju pertumbuhan penduduk.
Ø  Untuk mengetahui karakteristik kependudukan
Ø  Untuk mengetahui ketenaga kerjaan
Ø  Untuk mengetahui angkatan kerja dan tingkat upah
Ø  Untuk mengetahui kebijaksanaan kependudukann dan ketenagakerjaan.

D.    Pendekatan dan Metode Pemecahan Masalah
Pendekatan yang digunakan dalam memecahkan masalah yang sedang diteliti yaitu pendekatan multi aspek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Penelitian kualitatif menurut Bodan dan Taylor (dalam Moleong, 1996:3), ialah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dimaksudkan untuk mengungkapkan dan memahami kenyataan yang terjadi di lapangan bagaimana adanya. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif akan lebih luas dan mendalam mengungkapkan masalah. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi langsung, wawancara, angket, analisis data dan studi literatur yang disesuaikan dengan masalah yang sedang diteliti.


BAB II
PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

A.    PENGERTIAN PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
1.      Pengertian Penduduk
Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat. Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk adalah manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya.

a.      Teori penduduk modern
Pandangan-pandangan tentang Teori penduduk modern, diantaranya:
Ø  Pandangan Merkantilisme, jumlah penduduk yang banyak sebagai elemen yang penting dalam kekuatan negara yaiti merupakan faktor yang penting di dalam kekuatan negara dan memegang peranan dalam meningkatkan pengahasilan dan kekayaan negara.
Ø  Pandangan Kaum Fisiokrat, kesempatan untuk meningkatkan jumlah produksi pertanian dalam rangka menunjang pertambahan penduduk.
Ø  Pandangan Cantilion (Merkantilisme), tanah merupakan faktor utama yang dapat menentukan tinggi rendahnya kesejahteraan, selain itu, dinyatakan pula bahwa jumlah penduduk akan terbatas karena jumlahnya akan dibatasi oleh jumlah makanan yang dapat diproduksi oleh tanah.
Ø  Pandangan Quesnay (Fisiokrat), suatu negara hendaknya mempunyai penduduk yang cukup banyak, tetapi dengan sayarat agar mereka dapat mencapai taraf hidup yang layak.
            Pertumbunhan penduduk (populatin growth) di suatu negara adalah peristiwa berubahnya jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertambahan alami dengan migrasi neto. Pertambahan alami (natural increase) adalah pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih antara jumlah kelahiran dan jumlah kematian. Migrasi neto (nett migration) adalah pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih antara jumlah imigran dan jumlah emigran.

b.      Factor mendorong terjadinya kependudukan
            Beberapa faktor yang mendorong terjadinya kependudukan baik secara kuantitatif maupun kualitatif, antara lain:
Ø  Kemajuan IPTEK.
Ø  Dorongan atau hasrat naluri manusia yang selalu memperoleh kondisi yang lebih baik dari sebelumnya di dalam kehidupannya baik material maupun intelektual.
Ø  Keterbatasan kemampuan dukungan alam dan SDA serta dukungan lainnya yang diperlukan.

2.      Pengertian Tenaga kerja
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia, karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Oleh karenanya, setiap upaya pembangunan selalu diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan lapangan usaha, dengan harapan penduduk dapat memperoleh manfaat langsung dari pembangunan.
Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.

a.      Klasifikasi Tenaga Kerja
Ø  Berdasarkan penduduknya
·         Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
·         Bukan Tenaga Kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.


Ø  Berdasarkan batas kerja
·         Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
·         Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:
ü  anak sekolah dan mahasiswa
ü  para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan
ü  para pengangguran sukarela
Ø  Berdasarkan kualitasnya
·         Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.


·         Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
Ø  Tenaga kerja tidak terdidik
Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.

b.      Masalah Ketenagakerjaan
Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia.
Ø  Rendahnya kualitas tenaga kerja
Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan denganmelihat tingkat pendidikan negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah. Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadaprendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.
Ø  Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi.
Ø  Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerah lain masih banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal.
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami gulung tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Selain itu, banyaknya perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan semakin banyak
c.       Konsep dan Definisi
Tenaga kerja dipilah pula kedalam dua kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Yang termasuk angkatan kerja ialah adalah penduduk berumur 15 tahun keatas yang selama seminggu sebelum pencacahan bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan tidak mencari kerja
Angkatan kerja itu sendiri dibedakan menjadi dua yaitu pekerja dan pengangur. Yang dimaksud dengan pekerja adalah adalah tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja pada pengusaha dengan menerima upah (www.tempointeraktif.com). Pengangguran merupakan usaha mendapatkan pekerjaan yang tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja, tetapi bisa dilakukan beberapa waktu sebelumnya asalkan masih dalam status menunggu jawaban lamaran, dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan. Penganguran semacam ini oleh BPS dinyatakan sebagai penganggur terbuka.
Berikut ini adalah macam jenis & macam pengangguran yang lain:
Ø  Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya     sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
Ø  Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Ø  Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
Ø  Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

B.     PERANAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Kapasitas yang rendah dari Negara sedang berkembang ntuk meningkatkan output totalnya harus diimbangi dengan penurunan tngkat penduduk, sehingga penghasilan rill per kapita akan dapat meningkat. Dengan kapasitas yang rendah untuk menaikkan output totalnya dan tanpa diimbangi dengan turunya tingkat perkembangan pendududk, maka akan terjadi penundaan pembangunan ekonomi.
Ada  4 aspek penduduk yang perlu diperhatikan di negra-negara sedang berkembang, yaitu :
Ø  Adanya tingkat perkembangan penduduk yang relatif tinggi
Ø  Adanya struktur umur yang tidak favorable
Ø  Tidak adanya distribusi penduduk yang seimbang/merata
Ø  Tidak adanya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih

1.      Tingkat Perkembangan Penduduk Yang Tinggi
Penduduk memiliki dua peranan dalam pembangunan ekonomi; satu dari segi permintaan dan yang lain dari segi penawaran. Dari segi permintaan penduduk bertindak sebagai konsumen dan dari segi penawaran bertindak sebagai produsen.
Oleh karena  itu perkembangan penduduk yang cepat tidaklah selalu merupakan penghambatbagi jalannya pembangunan ekonomi jka penduduk ini mempunyai produksi yang dihasilkan. Ini berarti tingkat pertambahan penduduk yang tinggi disertai dengan tingkat penghasilan yang tnggi pula.
Jadi pertambahan penduduk dengan tingkat penghasilan yang rendah tidak ada gunanyabagi pengembangunan ekonomo.

2.      Struktur Umur Yang Tidak Favorable
Negara-negara yang sedang berkembang memiliki tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kematian yang rendah seperti sudah berulang kali kita bicarakan di depan. Hal ini mengakibatkan adanya segolongan besar penduduk usia muda lebih besar proporsinya dari pada golongan penduduk usia dewasa. Keadaan penduduk ini seperti ini disebut sebagai penduduk yang berciri “expansive”
Proporsi yang besar dari penduduk usia muda ini tidak menguntungkan bagi pembangunan ekonomi, Karen :
Ø  Penduduk golongan muda usia, cenderung untuk memperkecil angka penghasilan per kapita dan mereka semua merupakan konsumen dan bukun produsen dalam perekonomian tersebut
Ø  Adanya golongan penduduk usia muda yang besar jumlahnya di suatu Negara akan mengakibatkan lebih banyak alokasi factor-faktor produksi ke arah  “investasi-investasi sosial” dan bukan ke “investasi-investasi kapital”. Oleh karena itu paling tidak ia akan menunda perkembangan ekonomi.

3.      Distribusi Penduduk Yang Tidak Seimbang
Tingkat urbanisasi yang tinggi pada umumnya telah dihubungkan dengan daerah-daerah yang secara ekonomis telah maju dan bersifat industri. Urbanisasi ini mempunyai pengaruh dan akibat-akibat yang berbeda di Negara-negara yang sedang berkembang
      Di Negara-negara maju hanya sebagian kecil penduduk yang bekerja di sector pertanian. Urbanisasi biasanya terjadi karena adanya tingkat upah yang lebih menarik di sector industry ( di kota) dari pada tingkat upah di desa (sector pertanian)

4.      Kualitas Tenaga Kerja Yang Rendah
Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan penghalang pembangunan ekonomi suatu Negara. Ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi, terutama industry, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.
      Dengan nama lain pendidikan merupakan factor penting bagi berhasilnya pembangunan ekonomi. Bahkan menurut schumaker  pendidikan merupakan sumber daya yang terbesar manfaatnya dibanding factor-faktor produksi lain.


C.    LEDAKAN PENDUDUK
Dari banyak penelitian kita mengetahui bahwa factor utama yang menentukan perkembangan penduduk adalah tingkat kematian, tingkat kelahiran dan tingkat perpindahan penduduk (migrasi).

1.      Tingkat Kematian
Ada empat factor yang menyumbang terhadap penurunan angka kematian pada umumnya :
Ø  Adanya kenaikan standar hidup sebagai akibat kemajuan teknologi dan meningkatnya produktivitas tenaga kerja serta tercapainya perdamaian dunia yag cukup lama.
Ø  Adanya perbaiakan pemeliharaan kesehatan umum (kesehatan masyarakat), maupun kesehatn individu.
Ø  Adanya kemajuan dalam bidang ilmu kedokteran serta diperkenalkannya lembaga-lembaga kesehatan umum yang modern.
Ø  Meningkatnya pengahsilan rill per kapita, sehingga orang mampu membiayai hidupnya dan bebas dari kelaparan dan penyakit,dan selanjutnya dapat hidup sehat.

2.      Tingkat Kelahiran
Di Negara-negara industry pertumbuhan pendududuk berlangsung terus di samping adanya penurunan tingkat kelahiran. Tingkat kelahiran lebih dihubungkan dengan perkembangan ekonomi melalui pola-pola kebudayaan seperti : umur perkawinan, status wanitanya, kedudukan antara rural dan urban serta sifat-sifat dari dari system family yang ada.

3.      Migrasi
Migrasi mempunyai peranan juga dalam menentukan tingkat pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu tingkat pertumbuhan penduduk tidak dapat diperhitungkan hanya dari tingkat kelahiran dan tingkat kematian saja. Penduduk di amerika latin dan amerika utara meningkat karena alas an migrasi. 

D.    PEMECAHAN MASALAH KEPENDUDUKAN
Dari pembicaraan mengenai ledakan penduduk yang terjadi di Negara-negar sedang berkembang, dapatlah kita menyimpulkan bahwa masalah penduduk merupakan masalah yang sangat sukar untuk diatasi. Sebenarnya kita dapat menterapkan suatu kebijakan dari sudut tingkat kematian untuk mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk, yaitu dengan mencegah penurunan tingkat kematian: atau dengan kata lain meningkatkan adanya kematian. Tetapi tindakan ini jelas bertentangan dengan hati nurani manusia yang pada umumnya ingin hidup lama di dunia dan tentunya tidak dapat dilaksanakan.

E.     PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA
1.      Beberapa Konsep Ketenagakerjaan
Pembangunan ekonomi banyak dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dengan factor-faktor produksi yang lain dan juga sifat-sifat manusia itu sendiri. Yang kita maksud dengan “human resourses”  disini ialah penduduk sebagai suatu keseluruhan. Dari segi penduduk sebagai factor produksi, maka tidak semua penduduk dapat bertindak sebagai factor produksi. Hanya penduduk yang berupa tenaga kerja (human power) yang dapat dianggap sebagi factor produksi. Tenaga kerja adalh penduduk pada usia kerja yaitu : antara 15 sampai 64 tahun. Penduduk dalam usia kerja ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

2.      Macam-macam Pengangguran
Dalam pembangunan ekonomi ada tenaga-tenaga manusia yang disebut menganggur adalah meraka yang ada dalam umur angkatan kerja dan sedang mencari pekerjaan tidak digolongkan dalam angkatan kerja dan juga bukan penganggur. Jumlah tenaga kerja yang menganggur, cukup banyak di Negara-negara yang dapat berkembang pengangguran dapat digolongkan ke dalam 3 jenis yaitu :
Ø  Pengangguran yang kelihatan
Visible underemployment akan timbul apabila jumlah tenaga kerja yang sungguh-sungguh digunakan lebih sedikit daripada waktu kerja yang disediakan untuk bekerj egasnya, ini merupakan suatu penggangguran. Meskipun pengangguran itu terdapat di sector-sektor kerajinan dan industry-industri sedang mampu besar, namun cukup penting bagi Negara-negara sedang berkembang karena adanya sifat-sifat khas kegiatan sector pertanian.
Ø  Pengangguran tak kentara
Pengangguran tak-kentara terjadi apabila para pekerja telah menggunakan waktu kerjanya secara penuh dalam suatu pekerjaan dapat ditarik ke sector-sektor atau pekerjaanlain tanpa ,emgurangi output di sector yang ditinggalkan. Sebagai misal kalau pada saat panen atau tanam padi, tetapi caranya lebih diorganisir, maka pengurangan beberapa tenaga kerja pada saat giat-giatnya pekerjaan panen atau tanam tersenut tidak akan mengurangi atau menurunkan output.
Ø  Pengangguran potensial
Pengangguran potensial merupakan suatu perluasan dari “disguised unemployment” dalam arti bahwa para pekerja dalam suatu sector dapat ditarik dalam sector tersebut tanpa mengurangi output; tetapi harus dibarengi dengan perubahan-perubahan fundamental dalam metode produksi yang memerlukan pembentukan capital yang berarti.

F.     KUALITAS TENAGA KERJA
Sejauh ini kita memperhatikan peranan tenaga kerja sebagai salah satu fakor produksi yang akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional dari segi kualitas atau jumlah saja. Sementara itu kita beranggapan bahwa kalau jumlah tenaga kerja yang dipakai dalam usaha produksi  meningkat, maka jumlah produksi yang bersangkutan juga meningkat. Dengan kata lain kalau tidak ada peningkatan jumlah tenaga kerja maka jumlah produksi akan tetap. Pernyataan yang demikian ini, tidak dapat seluruhnya dianggap benar karena walaupun jumlah tenaga kerja itu tidak berubah, tetapi bila kualitas dari tenaga kerja menjadi lebih baik, maka dapat terjadi bahwa tingkat produksi akan meningkat pula.









KESIMPULAN
Telah kita ketahui  bahwa tujuan pembangunan ekonomi adalah peningkatan standar hidup penduduk Negara yang bersangkutan, yang tidak bias diukur dengan kenaikan pendapatan rill per kapita. Pendapatan rill per kapita adalah sama dengan pendapatan nasional rill atau output secara keseluruhan yang dihasilkan selama satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk seluruhnya.
Jadi standar hidup tidak akan dapat dinaikkan kecuali output total meningkat dengan baik cepat dari pada pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mempengaruhi perkembangan output total diperlukan penambahan investasi yang cukup besar agar supaya dapat menyerap pertambahan penduduk, yang berarti naiknya pendapatan rill per kapita.









DAFTAR PUSTAKA

Irawan, 1996. Ekonomi pembangunan. Dasar, Penduduk dan tenaga kerja.
  Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

www. Google.com. materi penduduk dan tenaga kerja

adijumardi11@ymail.com penyusun makalah materi ekonomi pembangunan

2 komentar:

  1. afwan ya kk..
    adk mau tnya, knp yg ada di rumusan masalah tdk dibhas scra kseluruhan..??

    BalasHapus
  2. Artikelnya bagusss...
    Sekedar ingin berbagi aja, barangkali bisa menambah sedikit referensi mengenai masalah ketenagakerjaan di Indonesia
    Klik --> Makalah Ketenagakerjaan di Indonesia

    BalasHapus