BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah Pola pembangunan bangsa Indonesia saat ini
memerlukan penanganan yang serius terutama bidang politik, ekonomi,
kesejahteraan dan pendidikan. Di tengah memburuknya situasi politik yang
semakin tidak menentu, ekonomi pun ikut terpuruk sehingga mengakibatkan
kesejahteraan masyarakat menurun. Bahkan bidang pendidikan lebih parah lagi.
Kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia secara umum jauh dari yang
diharapkan.
Pembangunan yang seharusnya dilakukan pembangunan yang
terpusat pada manusia dan masyarakat Indonesia dengan sasaran utama pada
peningkatan SDM sehingga mampu berperan serta secara aktif dalam pembangunan,
mandiri dan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas nasional dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan serta permasalahan yang muncul dari dalam
dan luar negeri.
Tempat yang terbaik untuk membangun bangsa sendiri adalah
masyarakat bukan menggantungkan diri kepada pemerintah. Tugas pemerintah adalah
bagaimana membina masyarakat berperan aktif dalam pembangunan. Bentuk pembinaan
tersebut dapat ditempuh dengan jalur pendidikan karena walau bagaimanapun
pendidikan tetap merupakan modal dasar keberhasilan suatu bangsa dalam
pembangunan. Namun, di tengah memburuknya kualitas sumber daya manusia di
Indonesia, timbul pula beberapa faktor yang menghambat dalam proses pendidikan
yaitu kemiskinan dan pengangguran.
Pengangguran nampaknya menjadi ancaman yang serius bagi pola
pembangunan Indonesia. Pengangguran ini dapat mengakibatkan terputusnya
pendidikan dan kemiskinan yang semakin meningkat. Dengan semakin merebaknya
budaya penganggur maka secara langsung akan dirasakan akibatnya dapa masalah
sosial di masyarakat. Pengangguran adalah masalah sosial yang mendasar. Apalagi
krisis ekonomi yang berkepanjangan ini telah membuat pengangguran semakin
merebak.
Berdasarkan masalah di atas penulis mencoba untuk
mengkajinya dengan judul Makalah: “Kependudukan dan Ketenagakerjaan “
B.
Rumusan Masalah
Adapun
yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
Ø Apa yang melatar belakangi timbulnya
pengangguran
Ø Bagaimana dampak yang ditimbulkan
akibat pengangguran
Ø Bagaimana hambatan dan solusi untuk
menanggulangi masalah pengangguran
Ø
Bagaimana
laju pertumbuhan penduduk
Ø
Bagaimana
karateristik kependudukan
Ø
Bagaimana
pandangan umum tentang ketenagakerjaan
Ø
Bagaimanakah
pekerjaan dan tingkat upah yang berlaku
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Ø Untuk mengetahui jumlah, kepadatan, dan laju pertumbuhan
penduduk.
Ø Untuk mengetahui karakteristik kependudukan
Ø Untuk mengetahui ketenaga
kerjaan
Ø Untuk mengetahui angkatan kerja dan
tingkat upah
Ø Untuk mengetahui kebijaksanaan kependudukann dan
ketenagakerjaan.
D. Pendekatan
dan Metode Pemecahan Masalah
Pendekatan
yang digunakan dalam memecahkan masalah yang sedang diteliti yaitu pendekatan
multi aspek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Penelitian kualitatif menurut
Bodan dan Taylor (dalam Moleong, 1996:3), ialah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati.
Penelitian
kualitatif dengan metode deskriptif dimaksudkan untuk mengungkapkan dan
memahami kenyataan yang terjadi di lapangan bagaimana adanya. Melalui
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif akan lebih luas dan mendalam
mengungkapkan masalah. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi
langsung, wawancara, angket, analisis data dan studi literatur yang disesuaikan
dengan masalah yang sedang diteliti.
BAB II
PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
A. PENGERTIAN PENDUDUK DAN TENAGA
KERJA
1.
Pengertian
Penduduk
Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah
makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu. Bahkan populasi
dapat pula dikenakan pada benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat.
Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk adalah manusia yang
mendiami dunia atau bagian-bagiannya.
a.
Teori
penduduk modern
Pandangan-pandangan tentang Teori penduduk modern,
diantaranya:
Ø
Pandangan
Merkantilisme, jumlah penduduk yang banyak sebagai elemen yang penting dalam
kekuatan negara yaiti merupakan faktor yang penting di dalam kekuatan negara
dan memegang peranan dalam meningkatkan pengahasilan dan kekayaan negara.
Ø
Pandangan
Kaum Fisiokrat, kesempatan untuk meningkatkan jumlah produksi pertanian dalam
rangka menunjang pertambahan penduduk.
Ø
Pandangan
Cantilion (Merkantilisme), tanah merupakan faktor utama yang dapat menentukan
tinggi rendahnya kesejahteraan, selain itu, dinyatakan pula bahwa jumlah
penduduk akan terbatas karena jumlahnya akan dibatasi oleh jumlah makanan yang
dapat diproduksi oleh tanah.
Ø
Pandangan
Quesnay (Fisiokrat), suatu negara hendaknya mempunyai penduduk yang cukup
banyak, tetapi dengan sayarat agar mereka dapat mencapai taraf hidup yang
layak.
Pertumbunhan penduduk (populatin
growth) di suatu negara adalah peristiwa berubahnya jumlah penduduk yang
disebabkan oleh adanya pertambahan alami dengan migrasi neto. Pertambahan alami
(natural increase) adalah pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih
antara jumlah kelahiran dan jumlah kematian. Migrasi neto (nett migration)
adalah pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih antara jumlah imigran
dan jumlah emigran.
b. Factor
mendorong terjadinya kependudukan
Beberapa faktor yang mendorong
terjadinya kependudukan baik secara kuantitatif maupun kualitatif, antara lain:
Ø Kemajuan IPTEK.
Ø Dorongan atau hasrat naluri manusia
yang selalu memperoleh kondisi yang lebih baik dari sebelumnya di dalam
kehidupannya baik material maupun intelektual.
Ø Keterbatasan kemampuan dukungan alam
dan SDA serta dukungan lainnya yang diperlukan.
2.
Pengertian
Tenaga kerja
Menurut UU No.
13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis
besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja
dan bukan tenaga kerja.
Ketenagakerjaan
merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia, karena mencakup
dimensi ekonomi dan sosial. Oleh karenanya, setiap upaya pembangunan selalu
diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan lapangan usaha, dengan harapan
penduduk dapat memperoleh manfaat langsung dari pembangunan.
Penduduk
tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas
usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur
15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja
disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para
tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang
menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun
karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.
a.
Klasifikasi Tenaga Kerja
Ø Berdasarkan penduduknya
·
Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah
penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada
permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan
sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64
tahun.
·
Bukan
Tenaga Kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang
dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja.
Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di
luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64
tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan
anak-anak.
Ø Berdasarkan batas kerja
·
Angkatan
kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia
produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi
sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
·
Bukan
angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang
berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah
tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:
Ø Berdasarkan kualitasnya
·
Tenaga kerja
terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga
kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan
cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan
lain-lain.
·
Tenaga kerja
terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga
kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman
kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang
sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
Ø Tenaga kerja tidak terdidik
Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar
yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah
tangga, dan sebagainya.
b.
Masalah Ketenagakerjaan
Berikut ini beberapa masalah
ketenagakerjaan di Indonesia.
Ø Rendahnya
kualitas tenaga kerja
Kualitas tenaga kerja dalam suatu
negara dapat ditentukan denganmelihat tingkat pendidikan negara tersebut.
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah.
Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah.
Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya
produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadaprendahnya
kualitas hasil produksi barang dan jasa.
Ø Jumlah angkatan
kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang
tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan membawa beban tersendiri
bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja
akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya
jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi.
Ø Persebaran
tenaga kerja yang tidak merata
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia
berada di Pulau
Jawa. Sementara di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja,
terutama untuk sektor pertanian, perkebunan,
dan kehutanan.Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran,
sementara di daerah lain masih banyak sumber daya alam yang belum
dikelola secara maksimal.
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia
banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami gulung tikar. Akibatnya,
banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Selain itu, banyaknya
perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja
yang ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan demikian
pengangguran akan semakin banyak
c.
Konsep dan Definisi
Tenaga
kerja dipilah pula kedalam dua kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan
kerja. Yang termasuk angkatan kerja ialah adalah penduduk berumur 15 tahun
keatas yang selama seminggu sebelum pencacahan bekerja atau punya pekerjaan
tetapi sementara tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari
pekerjaan. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam
usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan tidak mencari
kerja
Angkatan
kerja itu sendiri dibedakan menjadi dua yaitu pekerja dan pengangur. Yang
dimaksud dengan pekerja adalah adalah tenaga kerja yang bekerja di dalam
hubungan kerja pada pengusaha dengan menerima upah (www.tempointeraktif.com).
Pengangguran merupakan usaha mendapatkan pekerjaan yang tidak terbatas dalam
jangka waktu seminggu yang lalu saja, tetapi bisa dilakukan beberapa waktu
sebelumnya asalkan masih dalam status menunggu jawaban lamaran, dalam kurun
waktu seminggu sebelum pencacahan. Penganguran semacam ini oleh BPS dinyatakan
sebagai penganggur terbuka.
Berikut
ini adalah macam jenis & macam pengangguran yang lain:
Ø Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran
friksional adalah pengangguran yang sifatnya
sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi
geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
Ø
Pengangguran
Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran
struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan
tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan
sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Ø
Pengangguran
Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran
musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi
jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti
petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
Ø
Pengangguran
Siklikal
Pengangguran
siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus
ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
B. PERANAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN
EKONOMI
Kapasitas yang rendah dari Negara sedang berkembang
ntuk meningkatkan output totalnya harus diimbangi dengan penurunan tngkat
penduduk, sehingga penghasilan rill per kapita akan dapat meningkat. Dengan
kapasitas yang rendah untuk menaikkan output totalnya dan tanpa diimbangi dengan
turunya tingkat perkembangan pendududk, maka akan terjadi penundaan pembangunan
ekonomi.
Ada 4 aspek
penduduk yang perlu diperhatikan di negra-negara sedang berkembang, yaitu :
Ø Adanya
tingkat perkembangan penduduk yang relatif tinggi
Ø Adanya
struktur umur yang tidak favorable
Ø Tidak
adanya distribusi penduduk yang seimbang/merata
Ø Tidak
adanya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih
1.
Tingkat
Perkembangan Penduduk Yang Tinggi
Penduduk
memiliki dua peranan dalam pembangunan ekonomi; satu dari segi permintaan dan
yang lain dari segi penawaran. Dari segi permintaan penduduk bertindak sebagai
konsumen dan dari segi penawaran bertindak sebagai produsen.
Oleh
karena itu perkembangan penduduk yang
cepat tidaklah selalu merupakan penghambatbagi jalannya pembangunan ekonomi jka
penduduk ini mempunyai produksi yang dihasilkan. Ini berarti tingkat
pertambahan penduduk yang tinggi disertai dengan tingkat penghasilan yang tnggi
pula.
Jadi
pertambahan penduduk dengan tingkat penghasilan yang rendah tidak ada
gunanyabagi pengembangunan ekonomo.
2.
Struktur
Umur Yang Tidak Favorable
Negara-negara
yang sedang berkembang memiliki tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat
kematian yang rendah seperti sudah berulang kali kita bicarakan di depan. Hal
ini mengakibatkan adanya segolongan besar penduduk usia muda lebih besar
proporsinya dari pada golongan penduduk usia dewasa. Keadaan penduduk ini
seperti ini disebut sebagai penduduk yang berciri “expansive”
Proporsi
yang besar dari penduduk usia muda ini tidak menguntungkan bagi pembangunan
ekonomi, Karen :
Ø Penduduk
golongan muda usia, cenderung untuk memperkecil angka penghasilan per kapita
dan mereka semua merupakan konsumen dan bukun produsen dalam perekonomian
tersebut
Ø Adanya
golongan penduduk usia muda yang besar jumlahnya di suatu Negara akan
mengakibatkan lebih banyak alokasi factor-faktor produksi ke arah “investasi-investasi sosial” dan bukan ke “investasi-investasi
kapital”. Oleh karena itu paling tidak ia akan menunda perkembangan ekonomi.
3.
Distribusi
Penduduk Yang Tidak Seimbang
Tingkat
urbanisasi yang tinggi pada umumnya telah dihubungkan dengan daerah-daerah yang
secara ekonomis telah maju dan bersifat industri. Urbanisasi ini mempunyai
pengaruh dan akibat-akibat yang berbeda di Negara-negara yang sedang berkembang
Di Negara-negara maju hanya sebagian kecil penduduk yang
bekerja di sector pertanian. Urbanisasi biasanya terjadi karena adanya tingkat
upah yang lebih menarik di sector industry ( di kota) dari pada tingkat upah di
desa (sector pertanian)
4.
Kualitas
Tenaga Kerja Yang Rendah
Rendahnya
kualitas penduduk juga merupakan penghalang pembangunan ekonomi suatu Negara.
Ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga
kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi, terutama industry, jelas sekali
dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak
dapat membaca dan menulis.
Dengan nama lain pendidikan merupakan factor penting bagi
berhasilnya pembangunan ekonomi. Bahkan menurut schumaker pendidikan
merupakan sumber daya yang terbesar manfaatnya dibanding factor-faktor produksi
lain.
C. LEDAKAN PENDUDUK
Dari banyak penelitian kita mengetahui bahwa factor
utama yang menentukan perkembangan penduduk adalah tingkat kematian, tingkat
kelahiran dan tingkat perpindahan penduduk (migrasi).
1.
Tingkat
Kematian
Ada
empat factor yang menyumbang terhadap penurunan angka kematian pada umumnya :
Ø Adanya
kenaikan standar hidup sebagai akibat kemajuan teknologi dan meningkatnya
produktivitas tenaga kerja serta tercapainya perdamaian dunia yag cukup lama.
Ø Adanya
perbaiakan pemeliharaan kesehatan umum (kesehatan masyarakat), maupun kesehatn
individu.
Ø Adanya
kemajuan dalam bidang ilmu kedokteran serta diperkenalkannya lembaga-lembaga
kesehatan umum yang modern.
Ø Meningkatnya
pengahsilan rill per kapita, sehingga orang mampu membiayai hidupnya dan bebas
dari kelaparan dan penyakit,dan selanjutnya dapat hidup sehat.
2.
Tingkat
Kelahiran
Di
Negara-negara industry pertumbuhan pendududuk berlangsung terus di samping adanya
penurunan tingkat kelahiran. Tingkat kelahiran lebih dihubungkan dengan
perkembangan ekonomi melalui pola-pola kebudayaan seperti : umur perkawinan, status
wanitanya, kedudukan antara rural dan urban serta sifat-sifat dari dari system
family yang ada.
3.
Migrasi
Migrasi
mempunyai peranan juga dalam menentukan tingkat pertumbuhan penduduk. Oleh
karena itu tingkat pertumbuhan penduduk tidak dapat diperhitungkan hanya dari
tingkat kelahiran dan tingkat kematian saja. Penduduk di amerika latin dan
amerika utara meningkat karena alas an migrasi.
D. PEMECAHAN MASALAH KEPENDUDUKAN
Dari pembicaraan mengenai ledakan penduduk yang
terjadi di Negara-negar sedang berkembang, dapatlah kita menyimpulkan bahwa
masalah penduduk merupakan masalah yang sangat sukar untuk diatasi. Sebenarnya
kita dapat menterapkan suatu kebijakan dari sudut tingkat kematian untuk
mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk, yaitu dengan mencegah penurunan
tingkat kematian: atau dengan kata lain meningkatkan adanya kematian. Tetapi
tindakan ini jelas bertentangan dengan hati nurani manusia yang pada umumnya
ingin hidup lama di dunia dan tentunya tidak dapat dilaksanakan.
E. PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA
1.
Beberapa
Konsep Ketenagakerjaan
Pembangunan
ekonomi banyak dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dengan factor-faktor
produksi yang lain dan juga sifat-sifat manusia itu sendiri. Yang kita maksud
dengan “human resourses” disini ialah penduduk sebagai suatu
keseluruhan. Dari segi penduduk sebagai factor produksi, maka tidak semua
penduduk dapat bertindak sebagai factor produksi. Hanya penduduk yang berupa
tenaga kerja (human power) yang dapat dianggap sebagi factor produksi. Tenaga
kerja adalh penduduk pada usia kerja yaitu : antara 15 sampai 64 tahun.
Penduduk dalam usia kerja ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan
kerja dan bukan angkatan kerja.
2.
Macam-macam
Pengangguran
Dalam
pembangunan ekonomi ada tenaga-tenaga manusia yang disebut menganggur adalah
meraka yang ada dalam umur angkatan kerja dan sedang mencari pekerjaan tidak
digolongkan dalam angkatan kerja dan juga bukan penganggur. Jumlah tenaga kerja
yang menganggur, cukup banyak di Negara-negara yang dapat berkembang pengangguran
dapat digolongkan ke dalam 3 jenis yaitu :
Ø Pengangguran
yang kelihatan
Visible
underemployment akan timbul apabila jumlah tenaga kerja yang sungguh-sungguh
digunakan lebih sedikit daripada waktu kerja yang disediakan untuk bekerj
egasnya, ini merupakan suatu penggangguran. Meskipun pengangguran itu terdapat
di sector-sektor kerajinan dan industry-industri sedang mampu besar, namun
cukup penting bagi Negara-negara sedang berkembang karena adanya sifat-sifat
khas kegiatan sector pertanian.
Ø Pengangguran
tak kentara
Pengangguran
tak-kentara terjadi apabila para pekerja telah menggunakan waktu kerjanya
secara penuh dalam suatu pekerjaan dapat ditarik ke sector-sektor atau
pekerjaanlain tanpa ,emgurangi output di sector yang ditinggalkan. Sebagai
misal kalau pada saat panen atau tanam padi, tetapi caranya lebih diorganisir,
maka pengurangan beberapa tenaga kerja pada saat giat-giatnya pekerjaan panen
atau tanam tersenut tidak akan mengurangi atau menurunkan output.
Ø Pengangguran
potensial
Pengangguran potensial
merupakan suatu perluasan dari “disguised
unemployment” dalam arti bahwa para pekerja dalam suatu sector dapat
ditarik dalam sector tersebut tanpa mengurangi output; tetapi harus dibarengi
dengan perubahan-perubahan fundamental dalam metode produksi yang memerlukan
pembentukan capital yang berarti.
F. KUALITAS TENAGA KERJA
Sejauh ini kita memperhatikan peranan tenaga kerja
sebagai salah satu fakor produksi yang akan mempengaruhi tinggi rendahnya
tingkat pendapatan nasional dari segi kualitas atau jumlah saja. Sementara itu
kita beranggapan bahwa kalau jumlah tenaga kerja yang dipakai dalam usaha
produksi meningkat, maka jumlah produksi
yang bersangkutan juga meningkat. Dengan kata lain kalau tidak ada peningkatan
jumlah tenaga kerja maka jumlah produksi akan tetap. Pernyataan yang demikian
ini, tidak dapat seluruhnya dianggap benar karena walaupun jumlah tenaga kerja
itu tidak berubah, tetapi bila kualitas dari tenaga kerja menjadi lebih baik,
maka dapat terjadi bahwa tingkat produksi akan meningkat pula.
KESIMPULAN
Telah
kita ketahui bahwa tujuan pembangunan
ekonomi adalah peningkatan standar hidup penduduk Negara yang bersangkutan,
yang tidak bias diukur dengan kenaikan pendapatan rill per kapita. Pendapatan
rill per kapita adalah sama dengan pendapatan nasional rill atau output secara
keseluruhan yang dihasilkan selama satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk
seluruhnya.
Jadi
standar hidup tidak akan dapat dinaikkan kecuali output total meningkat dengan
baik cepat dari pada pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mempengaruhi
perkembangan output total diperlukan penambahan investasi yang cukup besar agar
supaya dapat menyerap pertambahan penduduk, yang berarti naiknya pendapatan
rill per kapita.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan,
1996. Ekonomi pembangunan. Dasar,
Penduduk dan tenaga kerja.
Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
www.
Google.com. materi penduduk dan tenaga kerja
adijumardi11@ymail.com penyusun makalah materi ekonomi pembangunan
afwan ya kk..
BalasHapusadk mau tnya, knp yg ada di rumusan masalah tdk dibhas scra kseluruhan..??
Artikelnya bagusss...
BalasHapusSekedar ingin berbagi aja, barangkali bisa menambah sedikit referensi mengenai masalah ketenagakerjaan di Indonesia
Klik --> Makalah Ketenagakerjaan di Indonesia